Minggu, 06 Oktober 2019

Viral Tulisan Menyayat Hati Ibu Mahasiswa Unila yang Tewas Usai Pelonco

POKER88 -  Beredar surat curahan hati seorang perempuan yang dinamakan sebagai ibu Aga Trias Tahta, mahasiswa Universitas Lampung (Unila) yang meninggal dunia saat mengekor pelatihan dasar (diksar).
Aga Trias Tahta tewas setelah mengekor diksar UKM Cakrawala sekitar lima hari, 23-29 September 2019 di Turbin Dusun Cikoak, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran. Kematiannya diperkirakan tidak wajar.

Seperti yang dikabarkan Saibumi.com jaringan Suara.com, Aga sempat mengeluh kesakitan di hari terakhir diksar hingga diculik ke lokasi tinggal sakit Rumah Sakit Bumi Waras oleh semua seniornya. Miris, hingga* di sana nyawa mahasiswa itu tidak dapat* diselamatkan.

Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian ke pihak kepolisian. Polisi yang mengerjakan interogasi untuk kelurga dan senior Fisip Unila, mendapat  informasi bahwa Aga Trias Tahta sempat terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter pada Kamis (23/9/2019).

Selang dua hari sesudah kematian Aga Tias Tahta, hadir surat yang ditulis oleh ibu korban. Foto surat tersebut diberikan oleh pemakai Facebook Eka Thirta Maharani dan diberi judul Surat Ibu guna Aga pada Selasa (1/10/2019)

Dari sanalah terungkap kenyataan lain mengenai kematian Aga. Mulai dari permohonan maaf sang ibu yang tidak mengamankan anaknya dari tempat yang dinamakan sebagai lokasi* pembantaian sampai doanya guna anak tercinta.

Berikut isi surat ibu Aga guna anaknya yang meninggal dunia.

POKER TEPERCAYA -Surat Ibu guna Angga
  Aga..Ibu mohon maaf sebab dengan senang hati menolong Aga pergi ke lokasi pembantaian, tak terdapat jurang 15 meter yang telah dinyatakan sebagai tempatmu terjatuh, yang terdapat tangan-tangan setan yang mengoyak-ngoyak tubuhmu, menyeretmu, memaksa kerikil dan batu guna* sama-sama menciptakan parutan di sekujur tubuhmu, tetapi luka-lukamu tak menciptakan* mereka merasa ngilu.

Aga..Mata mereka tersingkap tapi mata hatinya tertutup, tidak sedikit yang inginkan bicara namun mereka dibungkam. Semua cari selamat. Mereka yang menyaksikan* tapi diam dengan bangga menjadi temannya.

Aga..Allah tidak buta, tidak pula tidur, dia menyaksikan semua, ketika mereka merekayasa mengarang kisah penyebab kematianmu. Ferdi, Sintia dan Bintang. Kalian hanya boneka sebab kalian tidak punya hati, boneka tidak bakal pernah menjadi seorang Ayah atau seorang Ibu..

Aga..Tidurlah dengan tenang, tunggu hari peradilan, Insya Allah goresan luka dan titisan darahmu menghapus dosa-dosamu..Di dunia, keluargamu berusaha mencari keadilan bagimu. Seandainya kami kalah namun AGA tentu menang.      

KPK Sertakan Rekaman Sidang PLTU Riau-1 di Kasasi Vonis Bebas Sofyan Basir

POKER88 -  KPK mengemukakan  kasasi berhubungan  vonis bebas eks Dirut PLN Sofyan Basir ke Mahkamah Agung. Rekaman sidang permasalaha...